Poster film Pasutri Gaje yang dibuat dengan teknologi AI, mencuri perhatian publik/Net
Poster film Pasutri Gaje yang dibuat dengan teknologi AI, mencuri perhatian publik/Net
KOMENTAR

BUNGA Citra Lestari kembali dipasangkan dengan Reza Rahadian dalam sebuah film berjudul Pasutri Gaje. Film tersebut diadaptasi dari webtoon dengan judul yang sama. Namun, pemeran film ini, baik itu Reza maupun BCL, dianggap kurang cocok menjadi aktor dan aktrisnya. Perihal ini ramai sekali diperbincangkan di Twitter.

“Gimana menurut kalian aktor sama aktris film adaptasi webtoon pasutri gaje?” tanya @tanyakanrl.

“Bosen, reza rahadian mulu, wkwkwk,” tulis @imyourwestt, menanggapi.

“Jujur dari lubuk hati gue yang paling dalam, vibes adimas dan adelianya (Reza dan BCL) nggak dapet, huehuehue, ketutupan Habibie dan Ainun,” timpal @cat_to.

Hal lain yang mencuri perhatian dari film ini adalah poster yang dibuat menggunakan teknologi AI. Selain Reza dan BCL, Pasutri Gaje juga diisi sederet selebriti papan atas seperti Indro Warkop, Ira Wibowo, Arifin Putra, Andre Taulany, dan Kiki Saputri.

Kisah Pasutri Gaje sendiri telah dibaca hingga lebih dari 800 kali di webtoon. Karena kesuksesannya ini, Falcon Pictures memutuskan untuk mengangkatnya ke layar lebar.

Fajar Bustomi, sutradara yang biasa menggarap film yang kental dengan nuansa komedi mengatakan, produksi Pasutri Gaje seharusnya dimulai pada 2021. Setelah dua tahun dan kondisi dirasa kondusif, proses syuting akhirnya dimulai Juni ini.

Dia menjelaskan, seperti halnya versi komik webtoon, film ini bercerita tentang sepasang suami istri yang absurd, namun sebetulnya romantis. Sebagai sutradara, Fajar mengaku tidak ingin merombak kisah asli dari film tersebut, hanya saja akan disesuaikan dengan media film.

“Kalau komik itu kan panjang banget, sementara film ya durasinya hanya dua jam. Jadi, harus ada penyesuaian di sana. Komedi harus dijaga terus, berusaha semirip mungkin, tapi ini tafsiran sutradra,” jelas Fajar.

Dirinya optimis, Pasutri Gaje akan menjadi film yang besar. Selain karena cerita, Fajar juga ingin menciptakan bentuk komedi yang lebih berkelas dan tidak terkesan dibuat-buat.

“Jadi, kita ketawanya tuh karena peristiwa-peristiwanya, bukan karena mereka sedang melucu,” ujar Fajar.




Penyair Joko Pinurbo, Celana, dan Jejak Mendalam di Dunia Sastra Indonesia

Sebelumnya

5 Fakta Film Badarawuhi yang Disebut-sebut Lebih Horor dari KKN di Desa Penari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Entertainment